>link "href"=’http://img98.imageshack.us/img98/9617/image3cr0.gif‘ rel=’ http://img264.imageshack.us/img264/7575/image16kn8.gif’/>
SmileySELAMAT DATANG DI BlOG KAMI Smiley

Contoh RPP

Posted by Unknown Minggu, 03 Maret 2013 0 komentar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I.             Identitas
Satuan pendidikan   : Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Batusangkar       
Mata pelajaran          : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kelas/semester         : VII/I
Pertemuan ke           : II
Alokasi waktu          : 2 x 40 menit

II.          Standar Kompetensi
Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah

III.       Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan

IV.       Indikator
1.      Menjelaskan hijrah Nabi dan para sahabat dari Makkah ke Madinah
2.      Menjelaskan persatuan kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah
3.      Menjelaskan usaha-usaha Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan

V.          Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa mampu menjelaskan hijrah Nabi dan para sahabat dari Makkah ke Madinah dengan baik
2.      Siswa mampu menjelaskan persatuan kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah
3.      Siswa mapu menjelaskan usaha-usaha Rasulullah dalam membangun masyarakat Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan dengan baik dan benar

VI.       Materi pokok   
Sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan

A.    Hijrah Nabi dan para sahabat dari Makkah ke Madinah
Pada periode Makkah tahun ke-11 dari kenabian, ada beberapa orang Yastrib datang ke Makkah  dan bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Nabi menyeru mereka untuk masuk Islam, kemudian mereka mempercayai kenabiannya, mengucapka sumpah setia dan menyatakan masuk Islam.
Ada dua kali terjadi sumpah setia (bai’at) antara Nabi dengan orang-orang Yastrib. Sumpah setia pertama (Bai’at al-Aqabah al-Ula) terjadi pada tahun 621 M berisikan pernyataan bahwa orang-orrang Yastrib menerimanya sebagai Nabi dan mematuhi perintahnya serta menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Pada tahun 622 M Nabi kembali bertemu dengan 75 orang dari Madinah. Dalam pertemuan ini Nabi juga membai’at mereka. Kejadian inilah yang menjadi sumpah setia yang kedua (Bai’at al-Aqabah al-Tsaniyah) yang berisikan pernyataan bahwa mereka tidak hanya menerima Muhammad sebagai Nabi dan menjauhi perbuatan dosa, akan tetapi juga sanggup berperang membela Tuhan dan Rasul-Nya.
Disamping itu mereka juga mengajak dan sangat mengharapkan kedatangan Rasulullah kenegeri mereka. Yastib saat itu sangat mengharapkan seorang pemimpin yang bisa diterima oleh berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena di Yastrib sedang terjadi permusuhan antara orang Yahudi dengan orang Arab serta antara suku Aus dengan suku Khazraj.[1]


Sekembalinya orang-orang yang di bai’at ke Madinah, makin hari makin banyak penduduk Madinah yang memeluk agama Islam. Tetapi kaum muslimin yang berada di Makkah semakin menderita dan mengalami kesengsaraan dari kaum musyrikin Quraisy. Kaum Quraisy semakin meningkatkan gangguannya pada kaum muslimin semenjak mereka tahu adanya orang-orang dari Madinah yang mendukung misi Rasulullah SAW. Oleh karena itu Allah memerintahkan agar Nabi Muhammad SAW segera pindah/hijrah ke Yastrib/Madinah.
Setelah turun perintah hijrah, maka nabi meninggalkan rumah dan tanah kelahirannya untuk berhijrah ke Madinah bersama Abu Bakar pada tanggal 12 Rabiul Awal/24 September 622 M yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa orang sahabat. Setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah sampai dengan wafatnya Nabi pada tahun 632 M disebut dengan periode Madinah.[2]
    
B.     Persatuan kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah
Sesampainya di Madinah, penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi dengan sangat meriah. Kaum Anshar (penduduk Madinah) benar-benar ikhlas menerima kedatangan kaum Muhajirin (penduduk Makkah yang berhijrah ke Madinah).
Untuk lebih menguatkan persatuan kaum muslimin, suatu waktu Nabi mengumpulkan mereka dan menyampaikan pesannya yang berisi keharusan membina persaudaraan dalam agama Islam. Maka sejak itu persaudaraan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar semakin kuat. Mereka hidup tolong menolong dan saling menghargai.[3]
Usaha Nabi yang lain dalam membina persatuan kaum Anshar dan Muhajirin di antaranya melalui jalur pernikahan, mempersaudarakan antara seorang kaum Muhajirin dan seorang kaum Anshar, seperti beliau mempersaudarakan Abu Bakar dengan Kharijah Ibnu Zuhair, Ja’far Ibnu Abi Thalib dengan Mu’az Ibnu Jabal.[4] Dan juga melalui kerjasama ekonomi. Persaudaraan mereka kokoh dalam ikatan agama. Terutama antara golongan kaum Aus dan Khazraj yang telah berabad-abad saling bermusuhan. Setelah mereka memeluk agama Islam, permusuhan antara mereka hilang dengan sendirinnya.
Dengan adanya persatuan dan persaudaraan yang kuat maka semakin tampaklah kemajuan Islam di Madinash..

C.    Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
Nabi Muhammad SAW tidak hanya menata para pengikutnya dari sisi aqidah dan akhlak, tetapi beliau juga melakukan penataan dalam bidang politik, ekonomi, militer  dan sosial budaya. Khusus dalam bidang ekonomi, usaha-usaha yang dijalankan oleh nabi adalah:  
1.      Meningkatkan mutu pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian dan meningkatkan fasilitas pendukungnya
Untuk meningkatkan taraf ekonomi kaum Muhajirin di Madinah mengandalkan bantuan kaum Anshar yang sebagian besar sebagai petani dan peternak. Dengan cara memanfaatkan tanah-tanah orang-orang Madinah dan tanah orang-orang Yahudi yang didapat dari harta rampasan perang untuk digarap bersama-sama.
Maka atas inisitif Nabi, dibangunlah sistem irigasi (pengairan) yang di ambil dari danau Mahzur dan Mudani. Setelah itu ditetapkan pulalah tatacara penggunaan lahan, sistem bagi hasil antara pemilik tanah dan penggarap.


2.      Memanfaatkan harta-harta rampasan perang (ghanimah) untuk kesejahteraan rakyat
Dalam memanfaatkan harta rampasan perang diatur sebaik mungkin oleh Rasulullah baik yang digunakan untuk modal berdagang atau yang lainnya.
3.      Membangun pasar yang islami
Nabi Muhammad semenjak remaja sudah memberikan contoh teladan dalam perdagangan. Setelah beliau di Madinah masalah ini selalu menjadi perhatiannya. Pada awalnya dalam melaksanakan kegiatan ekonomi kaum muslimin bersatu dalam satu pasar dengan orang-orang Yahudi. Tetapi setelah orang-orang Yahudi melanggar ketetapan dalam perdagangan, Nabi Muhammad menghendaki agar kaum muslimin memiliki pasar tersendiri yang di dalamnya diterapkan aturan-aturan ekonomi yang islami. Norma-norma transaksi yang dikemukakan sebagai anjuran seperti harus bersikap adil, tidak curang, jujur, tidak memungut keuntungan secara riba. Rasulullah memperhatikan dan mengatur cara menimbang, pengukuran, utang piutang, agar tidak terjadi penipuan dan merugikan pihak lain.
4.      Memberdayakan harta jizyah (dana yang diberikan oleh penduduk daerahnya telah ditaklukan)
5.      Memberdayakan harta zakat.[5]

VII.          Metode pembelajran
A.    Metode ceramah
B.     Metode cart sord
C.     Metode tanya jawab



VIII. Langkah-langkah pembelajaran
A.    Kegiatan awal
1.      Salam pembuka dan memulai pelajaran dengan berdo’a
2.      Menelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang akan dipelajari
3.      Memotivasi siswa untuk belajar dngan baik
4.      Apersepsi
B.     Kegiatan inti
1.      Guru menjelaskan tentang hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah
2.      Guru menjelaskan persatuan kaum Muhajirin dan Anshar
3.      Guru menjelaskan usaha-usaha Nabi membangun masyarakat dalam bidang ekonomi
4.      Siswa mendengarkan secara aktif penjelasan dari guru
5.      Guru membagikan kartu-kartu yang berisi sebuah pernyataan tentang materi kepada siswa kemudian siswa diperintahkan untuk mencari pasangan kartu yang cocok dengan pernyataan tersebut.
6.      Siswa diberi kesempatan untuk mengadakan tanya jawab terhadap materi yang belum dipahami dan didiskusikan bersama.
C.     Kegiatan penutup
1.      Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari secara bersama-sama
2.      Guru memberikan evaluasi terhadap materi yang telah diterangkan
3.      Pemberian tugas/PR kepada siswa
4.      Guru menutup pelajaran dengan membacakan hamdalah

IX.        Penilaian
A.    Tes lisan
Siswa diminta menjawab langsung pertanyaan scara lisan  yang diberikan oleh guru berkaitan dengan materi yang disampaikan.
Instrumesnt:


1.      Jelaskan keadaan Madinah sebelum datangnya Isalam!
2.      Jelaskan usaha-usaha Nabi dalam mempersatukan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar!
B.     Tes tulisan (Essay)
Instrument:
1.      Jelaskan usaha-usaha Nabi dalam membangun masyarakat dalam kegiatan ekonomi!
2.      Sebutkan ciri kegiatan ekonomi yang islami diaajarkan oleh Nabi!

X.        Alat dan sumber belajar
A.    Alat/media
1.      White board dan spidol
2.      Leptop dan infocus
B.     Sumber belajar
1.      Maidir Harun dan Firdaus, Sejarah Peradaban Islam Jilid I, Padang: IAIN-IB Pres, 2001
2.      Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid I, Jakarta: Pustaka Al Husna, 1990
3.      Mahrus As’ad dan A. Wahid, Ayo Mengenal Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs/SMP Islam Kls VII, Erlangga, 2009
                                                                                           
                                                                                  Batusangkar, 18 Februari 2009                                                                                 
Mengetahui                                                   Guru Mata Pelajaran
         Kepala Sekolah


    Dra. Fatmawati, M.Ag                                          Fefdarianis

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Pages

Total Tayangan Halaman

Flag Counter