Contoh RPP
Minggu, 03 Maret 2013
0
komentar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
I. Identitas
Satuan pendidikan : Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Batusangkar
Mata pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kelas/semester : VII/I
Pertemuan ke : II
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
II. Standar Kompetensi
Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
III. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
IV. Indikator
1. Menjelaskan hijrah Nabi dan para sahabat dari Makkah ke Madinah
2. Menjelaskan persatuan kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah
3. Menjelaskan usaha-usaha Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
V. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan hijrah Nabi dan para sahabat dari Makkah ke Madinah dengan baik
2. Siswa mampu menjelaskan persatuan kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah
3. Siswa
mapu menjelaskan usaha-usaha Rasulullah dalam membangun masyarakat
Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan dengan baik dan benar
VI. Materi pokok
Sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
A. Hijrah Nabi dan para sahabat dari Makkah ke Madinah
Pada periode Makkah tahun ke-11 dari kenabian, ada beberapa orang Yastrib datang ke Makkah dan
bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Nabi menyeru mereka untuk masuk
Islam, kemudian mereka mempercayai kenabiannya, mengucapka sumpah setia
dan menyatakan masuk Islam.
Ada dua kali terjadi sumpah setia (bai’at) antara Nabi dengan orang-orang Yastrib. Sumpah setia pertama (Bai’at al-Aqabah al-Ula) terjadi
pada tahun 621 M berisikan pernyataan bahwa orang-orrang Yastrib
menerimanya sebagai Nabi dan mematuhi perintahnya serta menjauhkan diri
dari perbuatan dosa. Pada tahun 622 M Nabi kembali bertemu dengan 75
orang dari Madinah. Dalam pertemuan ini Nabi juga membai’at mereka.
Kejadian inilah yang menjadi sumpah setia yang kedua (Bai’at al-Aqabah al-Tsaniyah) yang
berisikan pernyataan bahwa mereka tidak hanya menerima Muhammad sebagai
Nabi dan menjauhi perbuatan dosa, akan tetapi juga sanggup berperang
membela Tuhan dan Rasul-Nya.
Disamping
itu mereka juga mengajak dan sangat mengharapkan kedatangan Rasulullah
kenegeri mereka. Yastib saat itu sangat mengharapkan seorang pemimpin
yang bisa diterima oleh berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena di
Yastrib sedang terjadi permusuhan antara orang Yahudi dengan orang Arab
serta antara suku Aus dengan suku Khazraj.[1]
Sekembalinya
orang-orang yang di bai’at ke Madinah, makin hari makin banyak penduduk
Madinah yang memeluk agama Islam. Tetapi kaum muslimin yang berada di
Makkah semakin menderita dan mengalami kesengsaraan dari kaum musyrikin
Quraisy. Kaum Quraisy semakin meningkatkan gangguannya pada kaum
muslimin semenjak mereka tahu adanya orang-orang dari Madinah yang
mendukung misi Rasulullah SAW. Oleh karena itu Allah memerintahkan agar
Nabi Muhammad SAW segera pindah/hijrah ke Yastrib/Madinah.
Setelah
turun perintah hijrah, maka nabi meninggalkan rumah dan tanah
kelahirannya untuk berhijrah ke Madinah bersama Abu Bakar pada tanggal
12 Rabiul Awal/24 September 622 M yang sebelumnya telah didahului oleh
beberapa orang sahabat. Setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah sampai
dengan wafatnya Nabi pada tahun 632 M disebut dengan periode Madinah.[2]
B. Persatuan kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah
Sesampainya
di Madinah, penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi dengan sangat
meriah. Kaum Anshar (penduduk Madinah) benar-benar ikhlas menerima
kedatangan kaum Muhajirin (penduduk Makkah yang berhijrah ke Madinah).
Untuk
lebih menguatkan persatuan kaum muslimin, suatu waktu Nabi mengumpulkan
mereka dan menyampaikan pesannya yang berisi keharusan membina
persaudaraan dalam agama Islam. Maka sejak itu persaudaraan antara kaum
Muhajirin dan kaum Anshar semakin kuat. Mereka hidup tolong menolong dan
saling menghargai.[3]
Usaha
Nabi yang lain dalam membina persatuan kaum Anshar dan Muhajirin di
antaranya melalui jalur pernikahan, mempersaudarakan antara seorang kaum
Muhajirin dan seorang kaum Anshar, seperti beliau mempersaudarakan Abu
Bakar dengan Kharijah Ibnu Zuhair, Ja’far Ibnu Abi Thalib dengan Mu’az
Ibnu Jabal.[4]
Dan juga melalui kerjasama ekonomi. Persaudaraan mereka kokoh dalam
ikatan agama. Terutama antara golongan kaum Aus dan Khazraj yang telah
berabad-abad saling bermusuhan. Setelah mereka memeluk agama Islam,
permusuhan antara mereka hilang dengan sendirinnya.
Dengan adanya persatuan dan persaudaraan yang kuat maka semakin tampaklah kemajuan Islam di Madinash..
C. Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
Nabi
Muhammad SAW tidak hanya menata para pengikutnya dari sisi aqidah dan
akhlak, tetapi beliau juga melakukan penataan dalam bidang politik,
ekonomi, militer dan sosial budaya. Khusus dalam bidang ekonomi, usaha-usaha yang dijalankan oleh nabi adalah:
1. Meningkatkan mutu pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian dan meningkatkan fasilitas pendukungnya
Untuk
meningkatkan taraf ekonomi kaum Muhajirin di Madinah mengandalkan
bantuan kaum Anshar yang sebagian besar sebagai petani dan peternak.
Dengan cara memanfaatkan tanah-tanah orang-orang Madinah dan tanah
orang-orang Yahudi yang didapat dari harta rampasan perang untuk digarap
bersama-sama.
Maka atas inisitif Nabi, dibangunlah sistem irigasi (pengairan) yang di ambil dari danau Mahzur dan Mudani. Setelah itu ditetapkan pulalah tatacara penggunaan lahan, sistem bagi hasil antara pemilik tanah dan penggarap.
2. Memanfaatkan harta-harta rampasan perang (ghanimah) untuk kesejahteraan rakyat
Dalam
memanfaatkan harta rampasan perang diatur sebaik mungkin oleh
Rasulullah baik yang digunakan untuk modal berdagang atau yang lainnya.
3. Membangun pasar yang islami
Nabi
Muhammad semenjak remaja sudah memberikan contoh teladan dalam
perdagangan. Setelah beliau di Madinah masalah ini selalu menjadi
perhatiannya. Pada awalnya dalam melaksanakan kegiatan ekonomi kaum
muslimin bersatu dalam satu pasar dengan orang-orang Yahudi. Tetapi
setelah orang-orang Yahudi melanggar ketetapan dalam perdagangan, Nabi
Muhammad menghendaki agar kaum muslimin memiliki pasar tersendiri yang
di dalamnya diterapkan aturan-aturan ekonomi yang islami. Norma-norma
transaksi yang dikemukakan sebagai anjuran seperti harus bersikap adil,
tidak curang, jujur, tidak memungut keuntungan secara riba. Rasulullah
memperhatikan dan mengatur cara menimbang, pengukuran, utang piutang,
agar tidak terjadi penipuan dan merugikan pihak lain.
4. Memberdayakan harta jizyah (dana yang diberikan oleh penduduk daerahnya telah ditaklukan)
5. Memberdayakan harta zakat.[5]
VII. Metode pembelajran
A. Metode ceramah
B. Metode cart sord
C. Metode tanya jawab
VIII. Langkah-langkah pembelajaran
A. Kegiatan awal
1. Salam pembuka dan memulai pelajaran dengan berdo’a
2. Menelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang akan dipelajari
3. Memotivasi siswa untuk belajar dngan baik
4. Apersepsi
B. Kegiatan inti
1. Guru menjelaskan tentang hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah
2. Guru menjelaskan persatuan kaum Muhajirin dan Anshar
3. Guru menjelaskan usaha-usaha Nabi membangun masyarakat dalam bidang ekonomi
4. Siswa mendengarkan secara aktif penjelasan dari guru
5. Guru
membagikan kartu-kartu yang berisi sebuah pernyataan tentang materi
kepada siswa kemudian siswa diperintahkan untuk mencari pasangan kartu
yang cocok dengan pernyataan tersebut.
6. Siswa diberi kesempatan untuk mengadakan tanya jawab terhadap materi yang belum dipahami dan didiskusikan bersama.
C. Kegiatan penutup
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari secara bersama-sama
2. Guru memberikan evaluasi terhadap materi yang telah diterangkan
3. Pemberian tugas/PR kepada siswa
4. Guru menutup pelajaran dengan membacakan hamdalah
IX. Penilaian
A. Tes lisan
Siswa diminta menjawab langsung pertanyaan scara lisan yang diberikan oleh guru berkaitan dengan materi yang disampaikan.
Instrumesnt:
1. Jelaskan keadaan Madinah sebelum datangnya Isalam!
2. Jelaskan usaha-usaha Nabi dalam mempersatukan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar!
B. Tes tulisan (Essay)
Instrument:
1. Jelaskan usaha-usaha Nabi dalam membangun masyarakat dalam kegiatan ekonomi!
2. Sebutkan ciri kegiatan ekonomi yang islami diaajarkan oleh Nabi!
X. Alat dan sumber belajar
A. Alat/media
1. White board dan spidol
2. Leptop dan infocus
B. Sumber belajar
1. Maidir Harun dan Firdaus, Sejarah Peradaban Islam Jilid I, Padang: IAIN-IB Pres, 2001
2. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid I, Jakarta: Pustaka Al Husna, 1990
3. Mahrus As’ad dan A. Wahid, Ayo Mengenal Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs/SMP Islam Kls VII, Erlangga, 2009
Batusangkar, 18 Februari 2009
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah
Dra. Fatmawati, M.Ag Fefdarianis
0 komentar:
Posting Komentar